Entri Populer

Senin, 08 November 2010

Manusia dan Hewan Peliharaan


Manusia dan Hewan Peliharaan.
Hewan peliharaan adalah hewan yang dipelihara sebagai teman sehari-hari manusia. Hewan timangan berbeda dari hewan ternak, hewan percobaan, hewan pekerja, atau hewan tunggangan yang dipelihara untuk kepentingan ekonomi atau untuk melakukan tugas tertentu. Hewan peliharaan yang populer biasanya adalah hewan yang memiliki karakter setia pada majikannya atau memiliki penampilan yang menarik, atau kemampuan menarik tertentu seperti mengeluarkan suara yang indah. Walaupun secara teori seseorang dapat memelihara hewan apa pun sebagai hewan peliharaan, dalam prakteknya hanya spesies-spesies tertentu saja yang sering dijumpai, terutama hewan kecil (anjing, kucing, dan kelinci), burung, dan ikan.
Kemungkinan besar anjing merupakan hewan yang pertama kali hidup besosialisasi dengan manusia. Hal ini mengingat kepandaiannya berburu sesuai dengan cara hidup manusia purba jaman dulu. Anjing memilki kelebihan tertentu yang cocok untuk keperluan tersebut. Konstruksi tubuhnya aerodinamis sehingga gerakannya gesit, larinya kencang, ditambah dengan daya penciuman, daya pendengaran dan daya lihat yang mengagumkan. Bukti tertua adalah kerangka anjing berusia sekitar lima bulan di sisi kerangka seorang perempuan yang ditemukan di dekat Ain Mahalla (Israel), yang berusia hampir 10.000 tahun SM. Kerangka-kerangka anjing dari masa antara 8.000 dan 7.000 SM juga ditemukan pada situs-situs purbakala di banyak tempat.
Dari aspek psikologis, anjing juga memilki kelebihan berkenaan dengan intelejensi serta kepatuhan dan pengabdian kepada majikannya.
Dari peninggalan-peninggalan arkeologis diperkirakan anjing telah mendampingi hidup mansia sejak sekitar 45.000 tahun yang lalu. Ketika manusia merubah cara hidupnya yang bukan lagi berpindah dan berburu melainkan menetap, mulailah manusia memerlukan hewan bukan hanya sebgai teman berburu.
Manusia juga memerluakn tenaga hewan untuk mengerjakan tanah (seoerti kerbau, sapi atu kuda) maupun tenaga kerja untuk transportasi dan mengangkut hasil pertanian (seperti kuda, keledai maupaun unta0. Selain itu sebagai ganti hasil perburuan untuk memperoleh daging, kulit dan bulu,manusia mulai menjinakan dan membudidayakan hewan seperti kambing, domba, babi dan unggas.
Dalam riwayat nabi Yusuf AS, ketika manusia mengetahui adanya musim panen dan kemungkinan musim paceklik maka beliau menganjurkan membangun gudang penyimpanan hasil panen yang berlebih (lumbung) Adanya gudang makanan tersebut mengundang hama seoerti tikus ulat dan serangga lainnya. Akibatnya manusia mengharapkan adanya hewan yang dapat menangkap dan memakan hewan tersebut, terutama tikus. Ternyata hewan yang dapat membantu manusia menjaga lumbung tersebut adalah kucing. Mulailah domestikasi kucing hingga bersosialisasi dalam kehidupan manusia. Kerangka kucing peliharaan tertua ditemukan di Siprus, berasal dari sekitar 6.000 tahun SM.
Pada peninggalan arkeologis Mesir kuno, keberadaan kuciing yang hidup dengan manusia diabadikan dalam karya karya seni budaya yang ditaksir berumur 5-6 ribu tahun. Bahkan bangsa Mesir kuno mempercayai dewi Bastet, yaitu dewi yang berkuasa mengendalikan kesuburan manusia, pertanian dan peternakan. Akibatnya kucing turutr di-mumi-fikasikan dan dikubur bersama majikannya. Kucing pun dianggap hewan yang menentukan hasil panen, membawa kesembuhan bagi orang sakit (atau sebaliknya) dan mengantar kepergian roh orang mati. Di Indonesia khususnya, masyarakat percaya bahwa barang siapa yang sengaja maupun tidak sengaja membunuh kucing akan di timpa kesusahan. Ada riwayat juga mengatakan bahwa, kucing merupakan hewan yang menjadi favorit Rassullulah SAW dan umatnya dianjurkan untuk memperlakukan hewan ini dengan bailk.
Berabad abad kemudian anjing telah biasa menjadi sahabat hidup manusia yang berorientasi pada kesetiaan terhadap pemiliknya, kucing pun menjadi biasa menjadi sahabat manusia yang berorintasi kepada penjagaan rumah tangga. Semnentara hewan lain diternakan dengan orintasi sebgai penghasil daging, susu telur, kulit, bulu sebagai sumber makanan dan pakiaian manusia. Hewan-hewan ini tidak memilki ikatan psikologis baik kepada majikan atau rumah tangga.
Domestikasi hewan adalah salah satu langkah penting yang dilakukan umat manusia. Di dunia, praktis hanya dua lokasi yang pernah melakukan domestikasi awal hewan ternak yang dilakukan sebelum budidaya tanaman pangan dilakukan, yaitu Asia Barat Daya (untuk domba, kambing, sapi, dan babi) dan Dataran Tinggi Andes (untuk alpaka dan llama).
Perkiraan awal domestikasi hewan dilakukan arkeolog berdasarkan nalar logika dari hasil temuan di situs purbakalaPerkiraan untuk hewan ternak domestik adalah 7.000 SM pada domba dan kambing. Terlihat bahwa dulu hewan tersebut memiliki tanduk yang melengkung, yang pada ternak modern telah berubah menjadi pendek saja akibat seleksi.
Domestikasi ternak diperkirakan dilakukan dalam kaitan dengan kepastian penyediaan sumber pangan, sandang (kulit dan rambutnya dijadikan bahan pakaian), serta di kemudian hari sebagai komoditi perdagangan.
Menurut ahli biologi Jared Diamond hewan harus memenuhi enam kriteria agar dapat dipertimbangkan untuk didomestikasi:
  1. Pakannya mudah didapatkan. Hewan tersebut harus mau memakan makanan yang berada di luar piramida makanan manusia (gandum atau jagung), pakannnya tidak digunakan oleh manusia (rumput, dan sebagainya), dan ekonomis untuk penyimpanannya.
  2. Pertumbuhannya dengan cepat sehingga mempercepat proses perkembangbiakkan dan dimanfaatkan. Hewan besar seperti gajah membutuhkan waktu tahunan hingga dapat dipergunakan.
  3. Memungkinkan untuk dikembangbiakkan dalam penangkaran.
  4. Tidak agresif.
  5. Tidak mudah stres.
  6. Memiliki hierarki sosial yang dapat dimodifikasi.
Karena syarat-syarat itulah, kebanyakan domestikasi dilakukan pertama-tama untuk keperluan kesenangan semata sebagai hewan timangan (pet). Banyak jenis ikan dan reptilia masa kini mulai ditangkarkan untuk keperluan sebagai peliharaan, namun perilaku liarnya masih terbawa hingga sekarang. Domestikasi memerlukan puluhan generasi untuk mendapatkan galur-galur yang benar-benar adaptif dengan lingkungan buatan manusia.
Hewan domestik terpilih




Anjing
(Canis lupus familiaris)
sebelum 10.000 SM
Serigala (Canis lupus lupus)
Asia Timur
Kucing
(Felis silvestris catus)
6.000 SM
Kucing liar (Felis silvestris)
Asia Barat Daya, Siprus
Marmut/Guinea Pig
(Cavia porcellus)
5.000 SM
?
Keledai
(Equus africanus asinus)
5.000 SM
Keledai liar
Kelinci
(Lepus sp)
Ratusan tahun yang lalu
Kelinci liar
(oryctolagus cuniculus)
Afrika
Ayam
(Gallus gallus domesticus)
6.000 SM
Ayam hutan (gallus gallus bankivus)
Kerbau
(Bubalus bubalis)
4.000 SM



Dari pelbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar